Sore hari Lena tampak begitu bersemangat pergi ke kafe langganannya. Wajahnya selalu berseri-seri dan senyumnya selalu terkembang setiap bertemu dengan orang yang dia rasa dia kenal. Padahal biasanya cewek yang hobi shopping ini pelit senyum. Pantas dong kalau orang-orang menganggap dia sombong. Sebenarnya sih nggak sombong-sombong banget, memang dasar bibirnya itu sulit dilebarin. By the way ada apa dengan cewek imut langsing ini?
HP Lena berdering lagu “Lucky” milik Jason Mraz. Dengan riangnya dia mengangkat telefonnya itu
“Hallo ini Lena, Siapa ya?” Sapa Lena riang.
“ini gue , katty…..!!!” terdengar suara cewek memekakan telinga Lena.
“kira-kira dong kalau ngomong !?” Sahut Lena pelan
“nomor lo ganti kat?” Tanya Lena
“Nggak ini nomor sepupu gue, pulsa gue habis jadi gue pake Hp dia, eh ngomong-ngomong sepupu gue ini cakep & keren loh, mau gue kenalin nggak Len?”
“Idiiiih gue udah nggak pengen cari cowok lagi karena gue udah dapet cowok yang gue suka, tipe gue banget deh.. lo pasti tau kan ?? siapa lagi kalau bukan…..”
“Florian kan?” potong katty. “gue nggak yakin kalo flo sekarang jadi milik lo, Len…!”
“Yeee sekarang gue lagi perjalanan ke kafe buat ketemu dia, Inget yak kat, yang bikin janji dia, bukan gue. Kalo lo nggak percaya lo….”
“Iya, iya! Ngotot banget sih! Gue percaya!”
“Oke udah ya, nanti gue kabarin lagi”
Tek! Hp ditutup dan berakhirlah pembicaraan seru dua sohib ini. Lena senyum-senyum sendiri membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Wah, kayak orang gila nih anak!.
“Non sudah sampai,” Kata pak Amat supir Lena memberi tahu.
Lamunan Lena tiba-tiba buyar. Kesel juga, lagi enak-enak menghayal tau-tau sudah sampai. “Bapak pulapulang aja dulu, tadi katanya mamh mau minta dianterin arisan kerumah tante susi. Nanti kalau aku udah selesai bapak aku kasih telefon. Bapak bawa HP kan?”
“Sudah, non.”
Lena keluar dari mobil sedan Mercy punya mamahnya dan masuk kedalam kafe dengan hati gembira. Dia langsung sibuk mencari-cari Flo yang mungkin sudah dating terlebih dahulu. Setiap sudut kafe sudah dilihatnya, tapi batang hidung cowok ganteng itu tak kunjung terlihat. Lena duduk di meja dekat jendela. Siapa tahu dia liat cowok ganteng lebih dari Florian dan kenalan. Tapi kenapa Flo belum datang-datang juga ya? Mungkin aja Flo lagi ada urusan, pikir Lena.
HP Lena berdering lagi. Siapa lagi kalau bukan katty si cerewet.
“Lo udah ketemu sama si flo?” Tanya katty
“Kata Eza, ketemuannya jam 4, Itu juga flo yang bikin janji.”
“Jangan–jangan Eza ngebohongin lo lagi! Lagian lo percaya aja sih sama dia.”
“Gue yakin Eza nggak bohong, dia kan temen dan tetangga si Flo. Ngapain juga Eza bohong? Nggak ada untungnya buat dia kat.”
“Tapi gimana ya Len? Ini udah jam 5, dia udah ngaret 1 Jam. Apa lo nggak curiga?”
Tek! Lena memutus telefonnya tiba-tiba. Kata-kata Katty bikin dia was-was. Aapa bener omongan katty? Sebenarnya emang Eza yang bohong, atau florian yang suka ngaret? Tapi Lena tetap teguh pada pendirian, Flo pasti datang!.
“Ada yang ingin dipesan?” Tanya pelayan kafe itu.
“Mmm… Hot Cappucino aja deh.” Jawab Lena.
Sambil menunggu Flo datang, Lena menyibukan diri melihat jalan raya dari balik kaca. Ia mengenang saat mulai berkenalan dengan Flo saat SMP dulu, Flo adalah seorang Pria blasteran Indo-Jerman, kebetulan Lena memang seorang wanita pecinta Jerman. Dia sangat pandai berbahasa Jerman, Dari dulu dia pun mempunyai keinginan untuk bisa pergi ke Jerman dan memiliki seorang pacar berkewarganegaraan Jerman. Florian adalah satu-satunya murid belasteran Indo-Jerman yang dia kenal pada waktu itu, sampai sekarang akhirnya dia tetap menanti Florian karena Lena memang sudah suka dengan Florian sejak SMP. Tetapi Lena tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya itu, perasaannya itu dia simpan baik-baik dibalik dada. Dia nggak pingin semua orang tahu tentang ini. Apalagi terdengar Florian udah punya pacar yang cantik, pintar, dan berkerudung. Mendengar itu Lena kecewa berat. Gimana caranya bisa dekat cowok belasteran Indo-Jerman itu???
“Silahkan diminum.” Kata mbak pelayan kafe, sambil meletakan Cappucino diatasa meja. Lamunan Lena buyar untuk kedua kalinya, Lau diminumnya Hot Cappucino sebagai penenang hatinya. Sudah 1 jam lewat 30 menit Lena menunggu Florian, tapi Flo nggak muncul-muncul juga. Mau di-calling tapi nggak tau nomor HP nya. Kata Eza, malah dia nggak punya HP.
“Aduuuh kenapa Flo belum datang juga ya?” Lena manggurutu.
Tapi demi Flo, Lena rela menunggu lebih dari 1 jam. Buat Lena, Nggak ada yang nggak untuk Flo.
HP Lenan berdering lagi untuk yang ketiga kalinya. Katty lagi, katty lagi!
“Ada apa sih Kat?”
“Belum datang kan? Apa gue bilang.. Lo pasti Cuma dipermainin sama cowok Playboy itu!!”
“Please kat, jangan turunin semangat gue. Mungkin aja kan 10 menit lagi dia datang.”
“Lo tuh cinta banget sama Flo ya? Mending lo pulang aja, emang lo mau nungguin cowok ga jelas itu sampe besok??”
“Udah deh mel, lo sahabat gue bukannya nyemangatin gue malah bikin gue down!! Udah dulu ya Kat!! Bye
Tanpa sadar lena sudah menunggu Flo hamper 2 Jam. Flo kemana sih? Jangan-jangan dia lupa lagi punya janji sama gue. Beteeeeeeeeeeeee!! Jerit Lena dalam hati. Sebenarnya dia pinin banget pulang, tapi takut Flo datang. Jadi serba bingung. Mungkin 10 menit lagi dia tunggu, kalau belum datang juga yaa… Bye Flo!
Sepuluh menit telah berlau, tapi apa yang diharapkan Lena tak kunjung datang. Nunggu 2 jam rasanya sama kayak nunggu 1 hari. Lena ingin sekali pulang merebahkan tubuhnya dikasur empuknya, memeluk boneke-bonekenya, dan bermain dengan Anggira, kucing angora kesayangannya. Apalagi ditambah cemilan dan coklat hangat. Hhhhmm… enak banget! Bahkan berendam dengan air hangat sampai puas, habis itu tidur deh! Reancana-rencana iotu sudah ada diotak Lena dan akan dia lakukan nanti dirumah.
“Lucky I’m in love with my best friend, Lucky to have been where I have been…….” HP Lena berdering lagi.
“Apa lagi sih Kat?” Tanya Lena malas, saat Katty menghubunginya lagi.
“Lo uydah belajar buat besok, Len?” Tanya Katty
“Emang besok ada apa?” Lena balik Tanya.
“Masa lo lupa sih, besok kan kita ada ulangan 3 mata pelajaran sekaligus!!” Teriak Katty histeris
“Haaaaaaaaaaaah..!?? Lo nggak bohong kan Kat? Gila gue belum belajar! sekarang gue masih di kafe!”.
“Apa?? Lo masih nunggu Flo sampe sekarang? Gila lo ya len. Udah deh len, mendingan lo pulang aja sekarang, lo nggak sadar apa, kalau lo tuh udah dikibulin. Mending belajar dirumah, apalagi ada banyak PR dan tugas.”
“benar juga lo Kat! Gue dibohongin sama tuh playboy!
HP ditutp, Lena bersiap-siap pulang dengan perasaan kacau balau
Lena segera menelefon supirnya “Pak jemput aku dong di tempat tadi!”.
“maaf Non , Bapak sedang ada dibandung mengantar mama Non lena arisan, jadi bapak tidak bisa jemput.”
Arrrgh ada apa sih dengan gue hari ini!? Hari ini gue bener-bener sial banget, Dibohongin, udah nunggu bejam-jam, pulang naik Taksi pula. Awas aja, gue bakal bales perbuatan Flo hari ini!. Sambil menunggu Taksi, lena berjalan disepanjang trotoar. Lanu lena berhanti sejenak didepan took kaset yang sedang memutar lagu milik Audy “Temui Aku”.
Dan aku menunggu terus menunggu, hanya untuk memelukmu seeratnya/terus berharap kau kan datang secepatnya, secepatnya…
Temui akau ditempat biasa, jangan kau terlambat, waktuku tak banyak…
Merdu suara audi, seakan menceritakan kisahnya kejadian yang dialami Lena hari ini.
Lena begitu menikmati lagi ini, Lalu tak lama kemudian…
Cepreeeeeeeeeeet !?! Percikan genangan air seketika mengotori baju Lena. Uh, ada lagi yang bikin gue tambah bete! Perasan Lena marah bercampur aduk.
“Hoi! Sialan lo ngotorrin baju gue!” teriak Lena pada orang yang tadi mencipratnya air lumpur.
Tapi oarng itu naik motor Fiz R merah. Lena menajamkan pengelihatnnya. Ooooops! Itu Florianv dan ceweknya… Flo, awas lo, gue bakal bales perbuatan lo! Batin Lena kesal.
Taksi datang, lena segera naik, lalu menangis, menumpahkan segala perasaannya lewat tetesan-tetesan air mata. Tentu saja hati Lena hancur melihat Flo jalan dengan cewek lain. Lena pulang dengan hati yang penuh amarah dan Lena nggak bisa belajar dengan tenang untuk menghadapi ulangan besok.
Temui aku, kata-kata itu yang selalu lena ucapkan. Kekesalannya nggak akan berujung sebelum Florian datang menemuinya untuk meminta maaf. Temui aku, Flo……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar