Sabtu, 27 November 2010

Do’a Dikala Ragu Akan Dirinya


Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do’a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya….:)


Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan…
…Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…

Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

—————————————-
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
—————————————-

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin… Ya Rabbal ‘Alamin

Bersyukur Kepada ALLAH SWT


Ya Allah
Aku bersyukur pada-Mu
Bersyukur atas nikmat yang Kau berikan padaku
Kau pelihara diriku, imanku dan agamaku
Ketika diriku sedang leka dengan dosa pada-Mu
Ketika diriku leka dengan keindahan yang sementara itu

Ya Allah
Aku hanyalah hamba-Mu
Hamba yang senantiasa menzalimi diri
Hamba yang kufur pada nikmat-Mu
Hamba yang mengikut hawa nafsu

Ya Allah
Aku mohon pada-Mu
Kembalikanlah kemanisan iman dalam diriku
Kemanisan yang pernah Kau berikan padaku
Kemanisan yang telah Engkau ambil dariku
Atas kejahilanku yang berulang kali kulakukan

Ya Allah
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Lindungilah aku, payungilah aku dengan sayap para malaikat-Mu
Peliharalah pandanganku Ya Allah
Peliharalah hatiku Ya Rabbi
Peliharalah diriku Ya Rahim

Ya Allah
Penuhilah hatiku dengan cinta dan rindu
Cinta dan rindu pada-Mu dan Rasul-Mu
Cinta dan rindu pada bisikan kalam-Mu
Cinta dan rindu pada kematian

Ya Allah
Andai aku ditakdirkan mati
Matikanlah aku dalam iman
Matikanlah aku dalam Islam
Matikanlah aku ketika aku bersujud pada-Mu
Dan matikanlah aku di dalam rumah-Mu

Ya Allah
Terimalah taubatku ini
Karana aku
Aku takut dengan azab-Mu
Aku takut dengan panasnya api neraka-Mu
Mana mungkin dapat aku menahan sakitnya azab-Mu
Aku takut Ya Allah

Tangisan Hati


Ya Rabb,masih pantaskah bibir ini menyebut nama MU yg maha besar
Ya Rabb,masih pantaskah diri ini yang penuh dosa & khilaf untuk memohon kpd MU.
Ya Rabb,masih pantaskah aku yg hina ini memohon pintu maaf dari MU..

KAU yg maha mendengar,
KAU yg maha melihat,
KAU yg maha pemaaf...
Hanya kepadamu MU hati ini bertobat atas sgala dosa.

KAU yg maha pengasih,
KAU yg maha penyayang,
KAU yg maha pelindung,
Hanya kepada MU semua bergantung.

andai aku bisa mengulang waktu yang pergi hilang & terbuang,ingin aku kembli menghapus semua dosa & salah..
andai aku bisa kembli mengulang segalanya, tetapi hidup tak kan kembli meski dgn air mata..
Hidup akn terus berjalan & berputar..
Ya Rabb,berikan aku kekuatan & kesabaran untuk semua ini
Ya Rabb,berikan aku kelapangan untuk bisa ikhlas menerima semua kenyataan ini.
semoga semuanya akan menjadi lebih baik..
AMIN...

Hati Yang Menangis


Kesedihan..
Kenapa selalu datang silih berganti menghampiriku ?
Baru saja aku melupakan kesedihanku yang lalu
Tetapi selang beberapa saat dia datang lagi menghampiri hidupku

Sebenarnya apa salahku ?
Kau ku fikir, Kesalahanku kecil
Tapi mengapa mereka berlaku kejam padaku
menyakiti hatiku ?

Kesedihan..
Kapan kau akan pergi dari hidupku ?
Kapan kebahagiaan akan datang menghampiriku ?

YA ALLAH
Engkaulah satau-satunya tempat aku memohon..
Berlindung..
Berikanlah aku kekuatan dan ketabahan hati
YA ALLAH
Aku mohon kepadamu

Jumat, 26 November 2010

Sebuah Penyesalan


Sendiri di satu pagi memandang cerahnya hari dengan udara yang sejuk. Membuatku selalu berfikir, mengapa seindah ini dunia yang Engkkau ciptakan bagi kami. Membuatku selalu bertanya, apa yang Engkau harapkan ketika mencipta aku dan semua keindahan ini. Satu hal yang sangat tidak kupahami tetapi menjadikanku dengan tulusnya menyatakan bahwa ternyata Engkau sangat mencintaiku.

Suatu hal yang indah yang telah kuperoleh dari Mu. Tetapi apa balasku, aku bahkan lalai dengan apa yang Engkau tugaskan padaku. Lalai saja tidak cukup, bahkan aku melakukan hal hal yang Engkau larang melalui kitab dan rasul Mu. Sungguh apa yang bisa kukatakan mengenai semua ini, semua menjadi sebuah tuak yang menghinakan aku.
Aku ingin hidup seribu tahun lamanya agar aku bisa memperbaiki semua kelakuanku selama ini. Tetapi apakah itu bisa menjamin bahwa diriku tidak akan kembali melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, untuk ketiga kalinya atau bahkan untuk kesekian kalinya. Sama sekali tidak menjamin, karena aku hanyalah seorang manusia tempatnya dosa dan kesalahan.

Malu sekali diriku ketika melakukan kesalahan, kemudian bersimpuh di malam Mu tetapi keesokan harinya aku melakukan kesalahan yang sama. Teramat sangat malu diriku untuk kembali meminta maaf Mu, sehingga diriku menjadi salah satu manusia yang tergolong munafik. Aku selalu bilang aku sudah melakukan apa yang Engkau perintahkan tetapi aku sendiri tak tahu apa itu kulakukan karena cintaku kepada Mu atau hanya kulakukan sebagai kewajibanku saja. Sungguh hinanya diriku ya Rabb.

Ya Rabb berilah aku sedikit kekuatan untuk menangkal godaan makhluk Mu yang selalu mengajakku ke dalam kebathilan. Bantulah aku agar bisa bersanding dengan umat umat Rasul Mu di surga yang telah Engkau sediakan untuk beliau. Tambahkanlah rasa cinta ku kepada Mu ya Rabb agar aku dapat selalu melakukan apa pun yang Engkau perintahkan kepadaku. Agar aku senantiasa beribadah karena kecintaanku kepada Mu.

??????????????


Kenapa Aku Diuji ?

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta." - Surah Al-Ankabut ayat 2-3



Kenapa Ujian Seberat Ini ?

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." - Surah Al-Baqarah ayat 286



Bagaimana Harus Aku Menghadapinya ?

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah- daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)." - Surah Al-Imran ayat 200


"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" - Surah Al-Baqarah ayat 45



Apa Yang Aku Dapat Drpd Semua Ini ?

"Sesungguhnya Allah telah membeli dr org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... .. - Surah At-Taubah ayat 111



Kepada Siapa Aku Berharap ?

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." - Surah At-Taubah ayat 129



Aku Tak Tahan !

"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir." - Surah Yusuf ayat 87

Renungan


Kesenangan yang datang

Tak akan selamanya

Begitulah selepas susah ada kesenangan

Seperti selepas malam datangnya siang


Oleh itu waktu senang jangan lupa daratan

Gunakan kesempatan untuk kebaikan

Sebelum segalanya terlepas dari genggaman

Kelak menyesal nanti tak berkesudahan


Apa guna sesalan hanya menekan jiwa

Jangan difikir derita akan berpanjangan

Kelak akan membawa putus asa pada Tuhan


Ujian adalah tarbiyah dari Allah

Apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya

Kesenangan yang datang selepas kesusahan

Semuanya adalah nikmat dari Tuhan

Kesedihan


Rasa sedih selalu datang dalam hidup.
Ia tidak pernah berhenti, selalu berjalan.
Dari keluarga sampai ke anak-anak tercinta.
Dari orang asing sampai tetangga
Ia selalu datang.
Kepergian ia yang dicinta dan kepergian orang tua.
Rasa sedih selalu datang.
Sesuatu yang gagal kau raih.
Kesedihan akan datang.

Setelah dimarahi orang tua
Air mata akan menetes.
Berapapun usiamu.
Akan selalu ada waktu di mana kesedihan itu akan datang.
Rasa sedih tidak akan pernah pergi.
Ia akan datang suatu hari.

Tanpa Judul


Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Menangis, emangnya kenapa?


Banyak alasan yang dikemukakan seseorang untuk membenarkan tindakan menangisnya. Ada yang bilang karena sedang sedih, sedang senang, sedang gelisah, bahkan ada yang bilang menangis tanpa alasan yang jelas. Menangis dapat memberikan kesejukan tersendiri bagi kita. Menangis menandakan hati kita tidak congkak. Menandakan hati kita tidak sombong. Sampai-sampai ada yang mengatakan jika kita harus menangis di saat Dzikir, jika tidak bisa, maka berpura-puralah menangis. Menangis dapat melunakkan hati yang keras. Maka, jikalau ada seseorang yang menangis, saat itulah di dalam hatinya ada kelembutan dari jiwanya.

Apa yang dapat anda lakukan jika melihat seseorang yang kita cintai sedang menangis? Pastilah kita menanyakan gerangan apa yang menyebabkan dia sampai meneteskan air matanya. Namun, bagi sebagian orang yang menangis banyak diartikan mendapat kesedihan. Seringkali kita langsung memberikan solusi dan jalan keluar untuk apa yang dia alami saat itu. Tapi tahukah anda, bahwa tidak semua orang berpikir seperti anda, banyak orang yang menangis hanya butuh di dengarkan saja apa yang dia rasakan. Rasa empati kita sangat diperlukan saat itu, bukan memberikan masukan dan solusi atas apa yang dia alami saat itu. Jadikan kita pendengar yang baik untuk mereka yang kita kasihi dahulu, baru berikan solusi saat dia sudah lega dan tenang jiwanya.

Minggu, 21 November 2010

MUNAFIK


Munafik. Satu kata yang menarik untuk dicermati, digali, dan dipahami, mengingat jaman sekarang banyak sekali orang yang berlaku demikian. Kemunafikan mereka yang sarat dengan kebohongan, pengkhianatan, dan intrik kepentingan pribadi. Sebenarnya, apa itu munafik?

Saya sendiri juga agak kebingungan saat ingin merumuskan arti munafik itu sendiri (maklum, saya nulis artikel ini aja dengan bermodal pengalaman dan kenekatan). Menurut apa yang pernah (dan masih) saya rasakan , munafik adalah kebohongan, ketika seseorang berkata A padahal di dalam hatinya sebenarnya ia berucap Z. Orang yang memiliki sifat ini, cenderung rela mengobral dusta dan janji palsu demi mencapai kepuasan dan keuntungan pribadinya. Orang-orang yang masuk dalam tipe ini bahkan rela mengkhianati orang yang memberikan kepercayaan penuh pada mereka. Sungguh memalukan.

Saya sendiri sering mengalami perlakuan tersebut, ditanggapi oleh teman secara munafik. Mereka bilang suka, padahal hatinya berteriak-teriak “Gue nggak suka!!!” Kejujuran yang harusnya penting dalam sebuah hubungan persahabatan, kini bagai dua sisi koin, di mana kejujuran di satu sisi bersanding dengan kemunafikan. Keduanya tinggal diundi, dan diterapkan sesuai keadaan. Kadang kita harus berlaku jujur dan sok innocent, kadang pula kita harus tega untuk menjadi munafik. Sungguh menyedihkan, karena menurut saya hidup dengan memelihara kemunafikan itu identik dengan orang yang menyia-nyiakan dirinya sendiri dalam kebohongan, serta mencelakakan orang lain dengan tipu muslihatnya yang manis dan menggairahkan.

Dewasa ini, sudah berkembang suatu tren di mana “yang munafik yang bakalan eksis”. Orang yang menyuarakan kejujuran, malah diinjak-injak bak rumput liar yang mengganggu tumbuh suburnya pohon “kemunafikan” dan “formalisme”. Saya, yang sebenarnya lebih mengutamakan bertindak jujur, oleh keadaan yang sulit terpaksa harus menjadi munafik, dengan memberi jawaban pada teman saat ulangan, misalnya. “Nic, ntar jangan lupa nengok ke gue, ya. Bantuin gu ya Nic, please, gue belum belajar nih. Tenang aja, kalau kita hati-hati ‘kan gurunya nggak bakalan tahu…” begitulah ucapan teman-temanku. Dan mungkin, tanpa saya sadari masih banyak lagi tingkah laku saya yang munafik lainnya, terdesak oleh keadaan yang menjebak serba sulit.

Apakah aku sendiri termasuk golongan orang munafik? Apakah aku juga menenggelamkan hidupku dalam lumpur kunistaan, dan melumuri mata hati orang lain dengan kedustaan sikap dan perkataanku? Apakah aku begitu? Aku sendiri pun bingung. Aku sadar bahwa terkadang aku munafik, dan aku tidak menyangkal hal itu, karena kemunafikan telah tertanam di hati semua insan. Hanya bedanya, apakah kemunafikan itu kita tumbuh suburkan di dalam hati kita, atau kita bunuh dengan racun “kejujuran” dan kita pangkas dengan gunting “ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan dan selalu senantiasa berbuat jujur walaupun konsekuensinya dijauhi, bahkan dikucilkan, niscaya Tuhan akan memberikan kita keteguhan dalam menjalani hidup sebagai pribadi yang jujur dan jauh dari kata munafik.

Mari, walaupun mungkin kita masih mempunyai bibit-bibit munafik itu dalam hati kita, pangkaslah dan cabutlah itu sampai ke akar-akarnya. Jangan biarkan kemunafikan tumbuh subur dalam hati dan jiwa kita, yang selanjutnya, perlahan tapi pasti, akan membawa kita menuju kesengsaraan sejati di neraka. Hentikan budaya munafik yang secara nyata telah menyebarluaskan keuntungan materialnya untuk menipu dan menjerat kita manusia. Jangan sampai, kita ditolak siapapun karena telah bertransformasi menjadi “Manusia setengah Iblis” dengan semua kebusukan yang berakar dari kemunafikan itu.

Masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, bangga mengembangkan budaya kejujuran dan cinta kasih. Semoga memang demikian adanya. Semoga.

Selasa, 16 November 2010

Tafakur ( Merenungi Diri )


Dalam hening ku tafakur menunggu malam
Bergelanyut bersama sapa angin
Dikejauhan nampak mencekam
Pada jiwa yang selalu diam
Suasana semakin sunyi
Menjelang pertengahan malam menepis
Rindu akan kebebasan pagi
Terasa menunggu kejaran waktu
Sampaiku ditegur oleh putih suara sayup
Sajadah tergerai lurus pada sudut kiblat
Dan ku tersadar dari mimpi
Haruskah ku guyur badan ini dengan kebesaran air suciMu?
Pada akhirnya ku lenggang oleh waktu yang menyapa
Terima kasihku selalu, ku wujudkan
Bersama kebesaran Ya Rabbi
Yang selalu membawa Nur dikedalaman jiwa ini

MEMAKNAI KEHIDUPAN


Ketika hidup menjadi beban tak tertanggungkan dan orang tenggelam dalam putus asa, bukan mati, tetapi hiduplah yang ditakuti. Manusia hendak lari dari kenyataan hidup. Hasrat mati mengalahkan hasrat hidup, sehingga bunuh diri adalah sebuah solusi mengakhiri absurditas itu. Albert Camus melihat ketiadaan makna hidup sebagai problem filosofis paling serius.
Sebenarnya jika seseorang menyelidiki kehidupan secara mendalam, ia akan menemukan bahwa yang dicari oleh jiwa adalah mengetahui makna kehidupan. Para saintis mencarinya di dalam dunia ilmu pengetahuan, para artis di dalam seninya, para filosof mencarinya di dalam filsafat. Apapun minat masing-masing orang tentu berbeda-beda, namun kecenderungan yang sebenarnya adalah sama, yaitu menemukan arti atau makna hidup itu. Ini menunjukkan bahwa jiwa datang ke dunia ini adalah untuk tujuan menyadari dan memahami makna kehidupan ini.

Kehidupan adalah hal, cara, yang berhubungan dengan hidup. Makna adalah pemahaman tertentu yang kita ciptakan terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan. Banyak cara tersedia untuk mencapai hidup yang lebih bermakna. Makna itu tidak diciptakan oleh kehidupan atau lingkungan. Kitalah yang diberi hak untuk menciptakan makna atas kehidupan. Karena kita yang menciptakan, maka sifatnya pilihan. Kehidupan bermakna adalah kehidupan yang dinamis, progresif, dan konstruktif. Dasarnya adalah berpikir positif, bersikap positif dan bertindak positif.

Kehidupan kita akan lebih bermakna apabila kita sanggup berpedoman pada sebanyak mungkin filsafat hidup yang positif atau mencerahkan. Memaknai tugas sebagai tantangan akan lebih positif ketimbang memaknainya sebagai tekanan. Setiap orang dan atau kelompok masyarakat memiliki pendapat tersendiri tentang makna hidup. Konsekuensi dari beragamnya pandangan tentang makna hidup itulah yang kemudian ikut membentuk pola pikir dan tindakan yang menghasilkan kebudayaan mereka.

Jean Paul Sartre seorang filosof eksistensialisme yang sering dinyatakan sehaluan dengan Camus menyatakan bahwa manusia adalah apa yang ia cita-citakan, manusia ada sejauh ia merealisasikan dirinya, dan oleh karena itu ia adalah keseluruhan tindakannya. Manusia bukanlah apa-apa, kecuali apa yang dinyatakan oleh hidupnya. Dengan pernyataan ini Sartre ingin menegaskan bahwa eksistensi manusia adalah menyangkut keseluruhan rangkaian usaha-usaha yang ia lakukan dalam hidupnya.

Manusia bukanlah siapa-siapa, selain apa yang diperjuangkan dalam hidupnya. Pernyataan-pernyataan eksistensial ini perlu dipahami dengan baik sebagai dasar untuk memahami kebebasan manusia. Namum, kebebasan bukan berarti ”lepas sama sekali” dari kewajiban dan beban. Kebebasan adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan tanggung jawab, dan tidak bisa dipisahkan, dengan kebebasan inilah manusia bereksistensi.

Jadi, bentuk kehidupan manusia yang dapat dipahami adalah bergerak dari satu keinginan ke hasrat yang lain. Mekanismenya adalah, pertama kita akan merasakan keinginan yang besar, hasrat yang besar, tekad yang besar, nafsu yang besar. Kemudian kita akan berusaha untuk mendapatkan hal tersebut, manusia berhasrat untuk memiliki mobil yang mewah, rumah yang indah, pakaian yang indah, kapal pesiar yang megah, istri cantik atau suami tampan, serta anak-anak yang lucu. Karena dengan pencapaian atau pemenuhan hasrat, manusia menampilkan eksistensinya.

Akan tetapi, setelah semua hasrat manusia itu terpenuhi, tiba-tiba manusia merasakan kehampaan, dari berada berubah menjadi ketiadaan. Kebosanan karena pada hakikatnya setelah tercapai hasrat keinginannya, manusia akan membutuhkan keinginan lainnya. Pada gilirannya tujuan akhir manusia akan mengarah kepada hal yang bersifat utopis, sehingga sejarah peradaban manusia tidak akan pernah putus dalam mencapai tujuan hidup yang hakiki atau tujuan akhir dari pemaknaan hidupnya.

Sesungguhnya makna hidup manusia sudah tergambar dimana-mana, dari pengalaman indah, dari pengalaman buruk, dari hubungan dengan istri atau suami dan anak-anak, dari cara kita bekerja sehari-hari, dari cara kita berkendara, dan banyak lagi. Namun karena semua ini hanya bersifat rutinitas, seringkali maknanya terlewati oleh kita dan oleh karena kita perlu kita cari, mencari makna hidup. Yang perlu kita lakukan bukanlah sekedar mencari dan mencari, tapi merubah makna dari setiap kejadian yang sering terlewati jadi sesuatu yang nyata, sesuatu yang kita harapkan, yang kita pelajari, yang kita ambil hikmahnya, dan sesuatu yang kemudian makin menguatkan semangat kita dalam hidup ini.