Jumat, 30 Juli 2010

Pacaran Hanya Lewat Facebook ? Ngga Deeeh...


Kata orang cinta itu tak mengenal usia, cinta tak mengenal jarak dan cinta tak mengenal dunia. Wow, kedengarannya yang terakhir itu seram ya, ada berapa dunia sih sebenarnya saat ini? Apa mungkin itu cerita cinta seperti di dalam film GHOST, cinta antara Sam Wheat dan Molly Jensen? Hmmm... bukan cinta itu yang WomanOnly maksud. Cinta antara dua dunia ini adalah cinta antara dunia nyata dan dunia maya.

Saat ini jejaring sosial seperti Facebook, sedang marak dan sangat populer. Sepertinya hampir semua orang punya akun Facebook dan rajin menyambanginya setiap hari. Tetapi hati-hati dalam bermain Facebook, karena sudah selayaknya Facebook ini dianggap sebagai media yang memprasaranai orang untuk berkumpul walaupun dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Lalu bagaimana dengan cinta lewat Facebook? Apalagi di Facebook ini seru lho, ada status yang bisa dihubungkan langsung dengan akun sang pasangan. Kalau sedang pacaran bisa dipasang status In Relationship, namun tak segan mereka yang sedang pacaran juga menampilkan status Married, walaupun kenyataannya sih belum. Namun apakah cinta lewat Facebook ini cinta yang serius?

Setelah berbincang dengan beberapa Facebook Fans WomanOnly, ternyata mereka juga meragukan kualitas kadar cinta dari Facebook ini. Yuk simak komentar beberapa fans berikut ini:

Silvianora Latunij, "Kalo ketemuannya cuma di FB aja enggaklah nggak serius itu namanya!"

Ya, hanya bertemu lewat Facebook dan tidak memutuskan untuk bertemu di dunia nyata, apakah ini bisa dikatakan cinta? Susah juga ya, coba bayangkan saja, menikah di dunia maya, bagaimana dong kalau ingin punya keturunan di dunia maya? Bisa sih capture foto seseorang, tetapi sama juga bohong kan, karena pada akhirnya kita ini butuh seseorang yang bisa diajak tukar pendapat, saling menjaga, saling memperhatikan dan menyayangi.

Siska Satya, "Aduh kalo aku pacaran lewat Facebook gak dech, soalnya biasanya itu banyak bohongnya, dan kita juga gak bisa tahu sifat asli cowok itu lebih baik jangan deh, kalo cari sekedar teman gak apalah"

Bertemu setiap hari saja pacar bisa bohong, bagaimana apabila ketemunya hanya via Facebook? Wah bohongnya bisa semakin menjadi-jadi tuh. Apalagi komitmen yang dijalin tidak jelas, dan seseorang bebas memiliki lebih dari satu akun sekali jalan. Bagaimana dong kalau dia punya lebih dari satu akun? Kalau ada lagu Balonku Ada Lima, apakah nanti juga dibuat Pacarku Ada Lima?

"Pacaran di dunia maya, mesti hati-hati loe, jangan sampe kena tipu," Fitri Yani

Trik menipu ini gampang, apalagi tidak bertemu langsung dan kita tidak bisa menatap matanya serta memperhatikan gerak geriknya. Bisa jadi penipuan ini didasarkan pada status, kalau cinta kamu harus nurut sama saya. Nah, kalau misalnya Anda diminta untuk transfer uang pada rekeningnya dengan alasan cinta, apakah Anda akan melakukannya?

"Pacaran lewat FB? Gak banget ah. Nggak bisa memberikan suatu kepastian," Amy Oopedz Huahua

Kapan kawin? Kapan punya anak? Kapan dong si kecil punya adik? Pariwara tersebut ternyata ada benarnya juga, dalam menjalin hubungan toh kita harus pula memikirkan masa depan hubungan tersebut. Mau dibawa ke mana nantinya hubungan Anda dan dia, hanya sekedar senang-senangkah? Atau akan dibawa pada jenjang yang lebih serius?

"Pacaran lewat FB? Nggak banget, itu sama aja beli kucing dalam karung, nggak ketahuan wujud aslinya," Miura Ayano

Dari fotonya sih orangnya ok, tapi siapa yang menyangka kalau itu hanya foto bohongan yang dia cuplik dari hasil browsing. Wah sama juga ditipu dong. Memang sih pacaran itu sebaiknya tidak hanya dilihat dari fisik saja, tetapi jika suatu saat Anda bertemu di jalan dan tidak mengenali pacar Anda sendiri, apakah masih bisa dibilang pacaran?

Cocom MalaBye, "Kurang percaya deh kayaknya, siapa tahu dia cuman bohongin kita aja"

Status, alamat, semua identitas di dalam dunia nyata saja bisa dipalsukan, apalagi di dunia maya yang tidak ada aturan bakunya. Wanita bisa menjadi pria, begitupun juga sebaliknya. Usia bisa ditambah dan dikurangi sesuka hati, dan yang jelas status perkawinan bisa juga dipalsukan. Siapa sangka dia sudah punya lima cucu tapi ngakunya masih single?

Adalah suatu sikap yang bijak jika kita berhati-hati dalam membuat keputusan yang penting termasuk dalam hal asmara. Memang tidak menutup kemungkinan Anda bisa menemukan jodoh di dalam jejaring sosial. Tetapi semuanya juga harus dipertimbangkan secara bijak dengan pikiran dan logika, dan bukan hanya mengikuti perasaan dan nafsu belaka. So para Facebooker, timang-timang dulu dengan bijak ya jika Anda bertemu dengan kenalan baru di dunia Facebook.

KETIKA DOSA KITA SEDALAM SAMUDERA (masihkah ada ampunan ? )



Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan sepanjang usia kita ?
Andaikan saja kita bersedia menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira apa yang terjadi ? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut sudah tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita.

Bukankah shalat kita masih "bolong-bolong" ? belum khusyu’ benar, Bukankah pernah kita tahan hak orang miskin yang ada di harta kita ? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan permusuhan kepada sesama muslim ? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop agar urusan kita lancar ? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga pendapatan kita berlipat ganda ? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya ? bukankah mata kita belum mampu terjaga dari hal-hal yang terlarang ? dan cara berpakaian kita juga masih berat untuk mengikuti maunya Allah !!!

Daftar ini akan menjadi sangat panjang kalau diteruskan… …

Lalu, apa yang harus kita lakukan ?

Allah berfirman dalam Surat az-Zumar [39]: 53 "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Karena itu, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang fitri .

Jika anda mempunyai onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang. Bukankah anda sedih ? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang kembali berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya ? Bukankah Anda akan bahagia ? "Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!"

Allah berfirman: "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS 39:54)

Ada banyak cara untuk kembali kepada Allah dengan mengukir amalan-amalan kecil dengan penuh ketulusan dan berkesinambungan, seperti yang dilakukan oleh seorang nenek dalam kisah dibawah ini :

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan.

Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.

Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa.

Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

Sekarang ia sudah meninggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

Wahai Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya,

Ampuni kami Ya Allah

Pesan RASULLULAH SAW


Demikian pesan Rasulullah kepada hamba,oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :

- Bersalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.

- Janganlah bermalas-malasan sholat 5 waktu.

- Bershadaqoh dan berzakatlah segera, santuni anak yatim piatu.

- puasalah di bulan ramadhan dan jika mampu tunaikan ibadah haji.

Keindahan Al-Quran


Pesona dan keindahan AlQuran
Adalah Nur dan kehidupan setiap Muslim,
Rembulan mungkin kecintaan lainnya
Bagi kami yang terkasih Al-Quran semata.

Telah kucari ke berbagai penjuru
Tak bersua sama sekali tandingannya,
Bagaimana tidak ada padanannya
Ia adalah Kalam Suci Tuhan yang Maha Kaya.

Setiap kata di dalamnya berisi kehidupan
Dan sumber mata air tak berkesudahan,
Tak ada kebun yang demikian indah
Tidak juga taman serupanya.


Kalam Allah yang Maha Pengasih
Tak ada bandingannya,
Meski mutiara dari Oman
Atau pun mirah dari Badakshan.

Gimana mungkin kata manusia
Bisa mengimbangi Kalam Ilahi?
Di sini kekuatan samawi, di sana tanpa daya,
Bedanya demikian nyata.

Dalam pengetahuan dan kefasihan
Gimana mungkin manusia mengimbangi-Nya?
Padahal para malaikat pun
Tak berdaya di hadirat-Nya.

Bahkan kaki serangga kecil pun
Tak mampu manusia mencipta,
Gimana mungkin baginya
Mencipta Nur sang Maha Perkasa?

Wahai manusia, perhatikanlah
Keagungan Tuhan yang Maha Akbar
Kendalikan lidah kalian
Jika ada sedikit saja keimanan kalian.

Menganggap ada yang sama dengan Tuhan
Adalah kekafiran pada puncaknya,
Takutlah kepada Tuhan, wahai sayangku
Betapa dusta dan fitnah hal ini.

Jika kalian menerima Ketauhidan Ilahi
Mengapa hati kalian berisi penuh berhala?

Tabir kegelapan apa yang telah menyelimuti hati kalian.
Sesungguhnya kalian telah berdosa
Bertaubatlah, jika kalian takut kepada Allah.

Aku tidak mengharapkan buruk bagi kalian, saudaraku
Ini hanyalah nasihat sederhana
Hati dan jiwaku adalah persembahan bagi
Siapa pun yang berhati mulia.

Kamis, 29 Juli 2010

Sajak Al-Qur’an


Waktu engkau masih kanak-kanak.............

kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu', Aku kau sentuh

dalam keadaan suci, Aku kau pegang

Aku,kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari

Setelah selesai engkau menciumku mesra


Sekarang engkau telah dewasa..............

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?

Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......

Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali;

sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu.


Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan

Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian , kesepian.

Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa

halaman.

Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....


Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu

Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia

Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,

Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka

surah2ku(Bismillah).

Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu

Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke station radio kesukaanmu

Mengasyikkan.


Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu

Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku



Bila malam tiba engkau tahan berjam-jam di depan TV.

Menonton siaran Tv

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu.........

Aku semakin kusam dalam laci-laci mu

Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama


Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali

Itupun hanya beberapa lembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku

Atau waktu kematian saudara atau taulan mu


Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?

Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu

Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...

Dan akhirnya.....

kubur yang setia menunggu mu...........

Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu


Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri

Dalam perjalanan ke alam akhirat.

Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.


Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.

Yang berasal dari Allah Azzawajalla

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah

Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu

Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhilah Aku kembali...


Baca dan pelajari lagi Aku....

Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat

Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil

Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....

Dalam bisu dan sepi....